Sepertinya ancaman Google untuk hengkang dari China bukan sekadar gertak sambal. Setelah pembicaraan dengan pemerintah China perihal sensor Google menemui jalan buntu, raksasa mesin pencari ini hampir 100 persen yakin untuk menutup mesin pencarinya di Negeri Tirai Bambu.
Menurut sumber dekat Google yang dikutip Financial Times, Google telah menyusun rencana detail untuk menutup mesin pencarinya di China. Keputusan final akan dibuat sesegera mungkin.
Kabar penutupan ini menyeruak setelah Chief Executive Google, Eric Schmidt, berjanji akan mengumumkan sesegera mungkin hasil pembicaraan Google dengan otoritas China perihal sensor untuk mesin pencari mereka.
Retaknya hubungan Google dengan China ini bermula Januari lalu, ketika akun email Google dihantam serangan maya yang disinyalir dilakukan oleh cracker China.
Menurut investigasi dari Google, serangan itu ditujukan untuk melacak pergerakan aktivitis hak asasi manusia di seluruh dunia yang memakai layanan e-mail mereka. Google pun merajuk dan mengancam akan hengkang dari China jika harus menyensor hasil pencarian di mesin pencarinya.
Namun, rupanya China tidak gentar dengan ancaman Google. Pemerintah China bahkan menegaskan bahwa semua perusahaan asing yang 'mengadu nasib' di China harus patuh dengan hukum mereka, tak terkecuali Google.
"Kalau Anda tidak menghormati hukum China, Anda tidak bersahabat dan tidak bertanggung jawab. Konsekuensinya, tanggung sendiri," tandas Menteri Perindustrian dan Teknologi Informasi China, Li Yizhong, seperti dikutip detikINET dari Reuters, Minggu (14/3/2010).
( faw / faw-detikinet )
Menurut sumber dekat Google yang dikutip Financial Times, Google telah menyusun rencana detail untuk menutup mesin pencarinya di China. Keputusan final akan dibuat sesegera mungkin.
Kabar penutupan ini menyeruak setelah Chief Executive Google, Eric Schmidt, berjanji akan mengumumkan sesegera mungkin hasil pembicaraan Google dengan otoritas China perihal sensor untuk mesin pencari mereka.
Retaknya hubungan Google dengan China ini bermula Januari lalu, ketika akun email Google dihantam serangan maya yang disinyalir dilakukan oleh cracker China.
Menurut investigasi dari Google, serangan itu ditujukan untuk melacak pergerakan aktivitis hak asasi manusia di seluruh dunia yang memakai layanan e-mail mereka. Google pun merajuk dan mengancam akan hengkang dari China jika harus menyensor hasil pencarian di mesin pencarinya.
Namun, rupanya China tidak gentar dengan ancaman Google. Pemerintah China bahkan menegaskan bahwa semua perusahaan asing yang 'mengadu nasib' di China harus patuh dengan hukum mereka, tak terkecuali Google.
"Kalau Anda tidak menghormati hukum China, Anda tidak bersahabat dan tidak bertanggung jawab. Konsekuensinya, tanggung sendiri," tandas Menteri Perindustrian dan Teknologi Informasi China, Li Yizhong, seperti dikutip detikINET dari Reuters, Minggu (14/3/2010).
( faw / faw-detikinet )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar