Dua kelompok pemuda bentrok di depan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan Jl Ampera Raya, Jakarta Selatan. Bentrokan diduga karena dua kubu pendukung akan menghadiri sidang kasus pembunuhan di Klub Blowfish dengan agenda pemeriksaan saksi-saksi.
Berikut kronologis yang dihimpun detikcom di lokasi kejadian, Rabu (29/9/2010).
Pukul 12.00 WIB, puluhan pemuda berbadan gelap mendatangi Pengadilan Negeri Jakarta Selatan untuk menghadiri sidang yang rencananya digelar pukul 13.00 WIB. Saat itu, di ruang utama Oemar Senoadji sedang menggelar sidang Mantan Kabareskrim Komjen Susno Duadji.
Setelah sidang Susno selesai pukul 13.00 WIB, pengunjung sidang termasuk wartawan sedang berada di depan pintu depan pengadilan. Ketika itu terdengar suara letusan tembakan dari luar Jalan Ampera Raya.
Para wartawan dan polisi yang berjaga di depan gerbang pengadilan spontan keluar untuk melihat kondisi yang terjadi.
"Tiga rombongan bis datang. Bertemu dengan massa lain yang sedang makan di rumah makan padang dan Bakmi Ampera (100 meter dari PN Jaksel). Mereka bentrok dan salah satu kubu melepaskan tembakan kemudian mengenai salah satu orang," ujar Kasat Reskrim Polres Jaksel, Kompol Nurdi Satriaji di lokasi.
Saat itu, 70 an pemuda yang keluar dari PN Jaksel tersebut sedang berteriak-teriak sambil mengacungkan senjata tajam berupa parang dan kampak. Sementara itu dari arah perempatan TB Simatupang, Cilandak, terlihat sekitar 50 an orang menggunakan ikat kepala putih juga mengacung-cungkan senjata tajam.
Letusan senjata api terdengar berkali-kali dari kubu pemuda dari arah perempatan TB Simatupang, Cilandak. Kemudian sempat terjadi aksi saling kejar antara dua kelompok tersebut. Setelah itu dua orang tergeletak di jalan dengan kondisi terluka dan mengeluarkan darah.
Tidak ada satu polisi berseragam terlihat di jalan raya tersebut untuk melerai. Semua anggota kepolisian terkonsentrasi di dalam PN Jaksel dan tidak keluar gerbang.
Aksi saling kejar terjadi sekitar satu jam. Pukul 14.00 WIB, diketahui 2 anggota polisi termasuk Kapolres Jakarta Selatan, Kombes Gatot Edy terkena timah panas.
Kemudian satu peleton polisi anti huru-hara terjun ke lokasi untuk membuat barikade. Ketegangan sudah mulai reda, karena dua kubu sudah saling menjauh. Namun mendengar ada rekannya yang tewas, kelompok yang berkumpul di depan PN Jaksel kembali menyisir lokasi dan mengejar ke arah perempatan TB Simatupang, Cilandak. Saat itu terlihat 3 Kopaja 608 jurusan Tn Abang-Blok Md alam kondisi hancur dan hendak dibakar oleh salah satu kelompok massa tersebut.
Kapolda Metro Jaya Irjen Timur Pradopo sempat meninjau lokasi bentrokan. Menurutnya, bentrokan ini adalah dampak dari pertikaian dua kubu tersebut pada sidang pekan sebelumnya.
"Sebetulnya ini berawal dari kejadian yang April lalu (peristiwa di Blowfish). Jadi ada yang mendatangi ke pengadilan sebagai korban dan ada kelompok yang dituntut," kata Timur.
Timur mengatakan pasca peristiwa bentrok minggu lalu di dalam lingkungan PN Jaksel, kepolisian hanya berkonsentrasi pengamanan di dalam pengadilan.
"Kelompok itu dari luar. Kemudian bisa kami eleminir dan lokalisir," imbuhnya.
Sementara itu Kabid Humas Polda Metro Jaya Boy Rafli Amar yang juga meninjau lokasi belum bisa memastikan peristiwa ini terkait persidangan kasus pembunuhan di Blowfish.
"Belum tahu kita masih penyelidikan. Nanti kita dalami apa ada kaitannya," kata Boy.
Suasana mulai kondusif sekitar pukul 15.30 WIB. Kubu yang bentrok sudah membubarkan diri dan blokade jalan sudah dibuka sehingga kendaraan sudah bisa melintasi Jl Ampera Raya.[detikcom]
Rabu, 29 September 2010
Detik-detik Bentrokan Kasus Blowfish Berdarah di Depan PN Jaksel
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar